Sekarang saatnya menjemput Jodohku
kriteria yang kuinginkan:
1. Sholeha, yaitu dia mengerti agama, aqidah mantap, ibadah luar biasa, dan menutup aurat
2. Cerdas. pandai mengidentifikasi, mengenalaisis serta memberikan solusi atas sebuah peristiwa atau permasalahan
3. Tutur kata yang lemah lembut mencerminkan orang yang cerdas dan beragama
4. Siap Melahirkan putra dan putriku yang hafidz quran
5. Mampu menajdi sahabat, mampu mengembalakan aku. Aku ingin menjadi semua yang dia mau.
maksudnya saya akan menjadi panglima dalam melaksanakan ide-ide, gagasan dan saran beliau tentunya yang mneyerukan kepada Allah. yaitu untuk meneggakn kalimatullah dibumi allah. dengan mengekakn syariah dan Khilafah.
Tujuan Hidup
Rabu, 01 Februari 2012
Selasa, 31 Januari 2012
Allah Tujuan, Muhammad Teladan dan Al Quran serta As Sunnah menjadi Pedoman
kalau ditanya kepada saya pertanyaan berikut ini:
1. Apa tujuan hidupmu?
maka saya jawab: Allah adalah tujuan saya. saya harus sekuat tenaga dan pikian unutuk meraih Ridho Allah.
setidaknya saya sudah tahu apa tujuan Allah menciptakan saya, ini sekalia cara saya meraih ridho Allah:
yaitu: - beribadah kepada-Nya
- menjadi khalifah (dimuka bumi)
- berdakwah
Hidup didunia ini bukan yang abadi, tetapi kehidupan yang abadi adalah di akhirat nanti. ridho Allah adalah rahmat terbesar sebgai tiket masuk ke Surga Allah, menikmati surga Allah adalah sebuah hadiah terbesar, stelah kita berjuang didunia ini.
2. Bagaimana kamu mengapai tujuan hidupmu itu?
maka saya jawab: saya harus menjadi Pribadi seperti Rasullullah Muhammad Saw
3. Bagaimana kamu bisa tahu, mengenal dan mencontoh seperti beliau?
maka saya jawab: saya akan pelajari Al quran dan As sunnah serta mengamalkanya dalam kehidpan sehari-hari saya. sya akan aca sejarah Islam dan saya akan patuhi pemimpin saya yang tentnya yang meneyruka kepada kebaikan yaitu Allah.
1. Apa tujuan hidupmu?
maka saya jawab: Allah adalah tujuan saya. saya harus sekuat tenaga dan pikian unutuk meraih Ridho Allah.
setidaknya saya sudah tahu apa tujuan Allah menciptakan saya, ini sekalia cara saya meraih ridho Allah:
yaitu: - beribadah kepada-Nya
- menjadi khalifah (dimuka bumi)
- berdakwah
Hidup didunia ini bukan yang abadi, tetapi kehidupan yang abadi adalah di akhirat nanti. ridho Allah adalah rahmat terbesar sebgai tiket masuk ke Surga Allah, menikmati surga Allah adalah sebuah hadiah terbesar, stelah kita berjuang didunia ini.
2. Bagaimana kamu mengapai tujuan hidupmu itu?
maka saya jawab: saya harus menjadi Pribadi seperti Rasullullah Muhammad Saw
3. Bagaimana kamu bisa tahu, mengenal dan mencontoh seperti beliau?
maka saya jawab: saya akan pelajari Al quran dan As sunnah serta mengamalkanya dalam kehidpan sehari-hari saya. sya akan aca sejarah Islam dan saya akan patuhi pemimpin saya yang tentnya yang meneyruka kepada kebaikan yaitu Allah.
10 indikator/Parameter seorang dikatakan Muslim Sejati Menurut Hasan Al Banna
Hasan
Al Banna merumuskan 10 karakteristik muslim yang dibentuk didalam
madrasah tarbawi. Karakteristik ini seharusnya yang menjadi ciri khas
dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang dapat menjadi
furqon (pembeda) yang merupakan sifat-sifat khususnya (muwashofat).
Karakter ini menurut Beliau Hasan Al Banna, merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia (Ustadziyatul `alam). Kesepuluh karakter itu adalah :
Karakter ini menurut Beliau Hasan Al Banna, merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia (Ustadziyatul `alam). Kesepuluh karakter itu adalah :
- Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
- Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur`an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid`ah yang dapat menyesatkannya.
- Matinul
Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian
yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah
rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
- Qowiyul
Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi
jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
- Mutsaqoful
Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai
informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
- Qodirun
`alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa
mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi
segala kebutuhan hidupnya.
- Mujahidun
linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya
seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian
sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
- Haritsun
`ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga
menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk
melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan
selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
- Munazhom
Fii Su`unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya
teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya.
Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
- Naafi`un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain. sumber: http://nyantri.abatasa.com/post/detail/5323/10-karakter-muslimmuslimah-sejati
Minggu, 29 Januari 2012
Subhanallah
Irman Gusman: Wacana Peradaban Islam Perlu Terus Digulirkan
Sabtu, 28 Januari 2012
Sabtu, 28 Januari 2012
Hidayatullah.com--
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, mengatakan wacana
kajian Peradaban Islam harus digiatkan dan berkelanjutan. Hal tersebut,
kata dia, sebagai usaha untuk menyampaikan kepada khalayak ramai, dan
bukan saja kepada umat Islam, bahwa Islam adalah agama rahmatan lil 'aalamiin bukan agama radikalisme.
Ia pun mengatakan pihaknya mendukung diselenggarakan acara kajian peradaban guna mengkaji nilai nilai Islam.
"Membangun peradaban Islam adalah
merupakan kerja yang sangat mulia. Kajian peradaban Islam sangat tepat
dilakukan mengingat saat ini Indonesia butuh solusi dari banyaknya
masalah yang mendera," ujar Irman Gusman dalam acara Seminar Peradaban
bertema, "Membangun Peradaban Islam, Membangun Indonesia Masa Depan
Dengan Al-Qur'an" yang diselenggarakan INISIASI-Hidayatullah di
Auditorium Universitas Al Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta,
(28/1/2012).
Irman menjelaskan, pasca tragedi 11
September runtuhnya gedung kembar WTC di Amerika, secara tidak langsung
hal itu mempengaruhi banyak orang khususnya di Barat, dan itu meciptakan
rasa penasaran yang dalam benak mereka untuk mempelajari apa itu Islam
sesungguhnya.
Salah satu hikmah dari peristiwa
tersebut, lanjut dia, adalah tidak sedikit dari orang orang yang
sebelumnya terlanjur punya pandangan buruk terhadap Islam, akhirnya
dapat memahami Islam sesungguhnya yang ternyata sangat berbeda dengan
Islam yang mereka ketahui dari pemberitaan media di Barat itu.
Dalam pada itu, jumlah pemeluk Islam
pun kian bertambah. Secara kuantitas umat Islam memang membanggakan.
Namun, imbuh Irman, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh lembaga
Kerjasama Negara-Negara Islam (OKI) pada tahun 2006, menyebutkan
sebanyak 240 juta Umat Islam dunia masih berada dalam garis kemiskinan.
"Termasuk dalam penelitian itu
keterpurukan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Padahal yang dipahami Islam adalah peradaban yang mencerahkan, Islam renesaince, Islam pencerahan," tuturnya.
Tapi tak bisa dielak pula, mengutip perkataan sarjana Barat Paul Kennedy dalam The Rise and Fall of the Great Power,
Irman menegaskan bahwa dalam bidang matematika, kastografi pengobatan
dan aspek-aspek lain dari sains dan industri, kaum muslimin pernah
selalu berada di depan.
Ia melanjutkan, menegakkan peradaban
Islam di Indonesia adalah pekerjaan yang tidak ringan. Kata Irman,
Indonesia memang negara yang berpenduduk Muslim terbesar d dunia. Namun,
kata dia, Indonesia ternyata negara yang sangat tidak Islami.
Kesimpulan tersebut sendiri merujuk
pada sebuah hasil penelitian bertema ”How Islamic are Islamic Countries”
yang dilakukan oleh Scheherazade S Rehman dan Hossein Askari dari The
George Washington University yang dipublikasikan dalam Global Economy Journal (Berkeley Electronic Press, 2010).
Penelitian itu menyebut Selandia Baru
berada di urutan pertama negara yang paling islami di antara 208 negara,
diikuti Luksemburg di urutan kedua. Sementara Indonesia yang mayoritas
penduduknya Muslim menempati urutan ke-140.
Adapun ajaran dasar Islam yang
dijadikan indikator dalam penelitian tersebut diambil dari al-Qur'an dan
hadits, dan dikelompokkan menjadi lima aspek. Pertama, ajaran Islam
mengenai hubungan seseorang dengan Tuhan dan hubungan sesama manusia.
Kedua, sistem ekonomi dan prinsip keadilan dalam politik serta kehidupan
sosial. Ketiga, sistem perundang-undangan dan pemerintahan. Keempat,
hak asasi manusia dan hak politik. Kelima, ajaran Islam berkaitan dengan
hubungan internasional dan masyarakat non-Muslim.
"Sekarang, bagaimana Indonesia sebagai
negara Muslim terbesar dalam kancah peradaban saat ini. Jangan-jangan
kita di Indonesia ini terpuruk karena terjebak pada hal hal simbolik,
padahal lebih dari itu Islam itu juga substansi. Makanya ada yang sholat
rajin, tapi korupsi jalan. Umrohnya rajin, suap juga diterima," imbuh
Irman.
Irman menambahkan, dasar Islam adalah
keadilan. Sehingga dia sangat yakin kapitalisme akan mati dan ini sudah
tampak saat ini, begitupun dengan komunisme yang jauh dari praktik
keadilan. Kata Irman, hanya peradaban Islam yang bisa menggantikan
kesemua ideologi itu.
Seminar yang digelar lembaga Institute For Islamic Civilization Studies and Development
(INISIASI) ini menghadirkan juga pembicara lainnya yaitu Ketua Umum
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Ir. Isran Noor,
Ketua PP Hidayatullah DR. Abdul Mannan, Dosen Ilmu Politik dan Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Burhanuddin
Muhtadi, Direktur INSISTS DR. Adian Husaini, Ustadz Yusuf Mansur, dan
Direktur INISIASI-Hidayatullah Ustadz Suharsono.*
http://www.hidayatullah.com/read/20881/28/01/2012/irman-gusman:-wacana-peradaban-islam-perlu-terus-digulirkan.html
Cara Mendesign masa Depan
saya tidak meneysal denga apa yangetalah saya rencanakan. dan saya tidak pernah bangga dengan apa yang tidak pernah saya rencanakan.
menentukan takdir hidup sendiri
Takdir itu ada 2 yaitu takdir baik dan takdir buruk. Allah telah memberikan 2 jalan kepada manusia, yaitu jalan baik kehidupannya dan jalan buruk kehdupanya. Allah telah memebrikan jalan takdir manusai berupa takdir baik dan buruk. tinggal manusianya memilih dan memutuskan untuk menjadi apa.
Langganan:
Postingan (Atom)